‘’KAMI BANGGA BERAGAMA HINDU’’
Dirangkum dari Diskusi Purnama, Minggu 17 Pebruari 2019, STAHN Gde Puja Mataram.
Pemateri: Dr. I Gusti Lanang Ari Wangsa, SE, MM.
Pemateri: Dr. I Gusti Lanang Ari Wangsa, SE, MM.
Kenapa kita layak bangga beragama Hindu?
1. Karena kita lahir di keluarga Hindu<
2. Karena kita jiwa-jiwa terpilih sebagai pengemban kebenaran
3. Karena kita disayang leluhur
4. Karena kita keturunan orang-orang hebat yang setia dan punya prinsip
5. Karena kita bukan ‘’manusia biasa’’
Kebangkitan Hindu di Jawa. Laporan tahun 1999, terdapat sekitar 100.000 orang Jawa resmi murtad dan menjadi dharmika (kembali ke Hindu) dalam kurun waktu 20 tahun.
Apa yang membuat kita bangga menjadi Hindu?
‘’… apa saja yang ada di sastra ini bisa saja terdapat dalam sastra lainnya, tapi apa yang tidak ada di sini pasti tidak ada di sastra lainnya.’’ (Sarasamuccaya 1)
Artinya, Weda adalah sumber dari segala sumber pengetahuan suci.
Ada di Hindu, tetapi tidak ada di tempat lain, seperti:
- 1. Ajaran Karmaphala. 2. Reinkarnasi. 3. tat twam asi.
- Kitab Hitopadesha mengajarkan Vasudhaiva Kutumbakam, artinya bahwa seluruh makhluk yang ada di bumi adalah satu keluarga.
Maka kita harus saling menghormati dan saling menyelamatkan.
- Om Loka samastam sukhino bhawantu. Artinya, semoga semua makhluk di seluruh alam menjadi bahagia.
- Hindu mengajarkan kita untuk mendoakan kebahagiaan semua makhluk.
- Di agama lain, cuma berdoa untuk dirinya dan sesama agamanya saja.
- Ayurweda Ilmu kedokteran Hindu. Sekitar 800 SM pendeta Bharadwaja adalah Bapak Kedokteran modern. Beliau mengajarkan ayurveda dan teknologi penerbangan.
Sekitar 400 SM, Pendeta Divodasa Dhanwantari mengembangkan sekolah bedah. Rishi Kashyap mengembangkan bidang ginekologi. Rsi Atreya menulis teks Ayurvedic utama. Charak Samhita mengklasifikasikan prinsip anatomi, fisiologi, farmakologi, embriologi, sirkulasi darah, dll.
- Kosmologi, Psikologi dan Teori Atom. Sekitar 3000 BCE Rsi Kapila membangun pemikiran kosmologi dan psikologi.
Sekitar 600 SM, Rsi Kanad sebagai pendiri tiori atom (hampir 2.500 tahun sebelum John Dalton).
- Astronomi dan Matematika. Pendeta Aryabhatta menulis teks Astronomi dan Matematika. Pendeta ini yang pertama kali memproklamirkan bentuk bumi bulat, berputar pada sumbu, mengorbit matahari di angkasa (sekitar 1.000 tahun sebelum Copernicus).
-Aryabhatta (476) dan Brahmagupta (598) orang pertama yang menyajikan aturan penggunaan symbol nol.
-Hindu India memaknai nol (nul) sebagai sunya (sunyi).
-Dari India nol berkembang menuju Cina, ke timur tengah oleh Mohammed Ibn-Musa (773).
- Hari Raya Nyepi, telah diadopsi oleh badan dunia WWF sebagai EARTH HOUR yakni mematikan lampu selama 60 menit, sebagai symbol solidaritas (menghargai) planet bumi.
Manfaat yang dirasakan:
- Di Argentina, selama sekitar 10 tahun earth hour telah membantu menciptakan 3,4 juta hektar kawasan lindung laut.
- Di Uganda terbentuk hutan earht hour seluas 2.700 Ha.
Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi sekarang ini sangat positif bagi Hindu, karena sebagai media untuk memperkenalkan ajaran Hindu.
Dulu, sebelum ada internet, banyak orang non Hindu mengelirukan ajaran Hindu.
Pendapat dan saran peserta:
1 . dr. Grudug, Tokoh Hindu.
- Dharmika (orang non-Hindu yang kembali ke Hindu) sebaiknya jangan dihembuskan, tetapi mereka dibina dan diberikan tuntunan saja untuk penguatan srada dan bhakti mereka.
- Saya galau dengan banyaknya umat yang terkonversi (keluar dari Hindu). Keadaan ini perlu dipikirkan bersama, bagaimana cara mengatasinya.
2. Dr. I Wayan Wirata, Dosen STAHN Gde Puja Mataram;
- Saya prihatin anak-anak Hindu di sekolah-sekolah yang masih belajar di koridor, di lorong, di teras. Bahkan ada di antara anak Hindu yang menerima pelajaran agama lain di sekolahnya.
- Guru agama Hindu sangat sulit bertambah jumlahnya, dan banyak sekolah yang tidak ada agama Hindunya.
- Sementara pura dibangun dengan uang dari hasil perjudian.
- Melihat keadaan ini, bisakah kita bangga beragama Hindu?
- Ini yang perlu kita pikirkan dan carikan solusinya bersama-sama.
4. Ida Made Santi, SH, MH, Ketua PHDI Kota Mataram:
- Rasa bangga semestinya memunculkan persatuan di kalangan umat Hindu.
- Apabila persatuan umat Hindu kurang, bagaimana kita bisa bangga?
- Saya galau, karena banyaknya kasus narkoba di lingkungan umat Hindu.
- Ini bisa menjadi pembunuhan karakter bagi kita semua.
- Masalah konversi, mari kita berusaha mencari obat mujarab untuk mencegahnya.
- Dan yang tidak kalah penting, kita perlu paying hukum untuk memproteksi umat.
5. Jro Mangku I Wayan Winartha:
- Sebaiknya, setiap acara odalan atau acara yang lain, ada dharma wacananya. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi umat.
6. I Gusti Ayu Aprianti, Mataram:
- Awalnya, saya malu pakai kambuh dan bija. Tetapi lama kelamaan, karena banyak umat yang saya lihat memakai kambuh saya jadi terbiasa dan menjadikan identitas kebanggaan saya sebagai pemeluk Hindu.
- Umat Islam bisa serempat shalat kalau sudah waktunya. Nah, kenapa kita tidak bisa? Bagaimana caranya agar kita bisa serempak tri sandya pada waktunya?
6. Ni Nengah Suartini, Pengurus WHDI Kota Mataram:
- Saya tinggal di Lombok, tetapi ketika ada orang lain bertanya, selalu mengatakan: ‘’Anda orang Bali?’’ . Kenapa mereka tidak bertanya: ‘’Anda orang Hindu?’’ Kok identitas Bali lebih melekat dari Hindu?
0 comments:
Post a Comment